Talawi Hilie, 21 Juni 2025 — Setelah berlangsung selama empat hari penuh warna, Festival Budaya Adat Talawi (BATAFA) 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam (21/6) dalam sebuah acara meriah yang digelar di panggung utama belakang Kantor Desa Talawi Hilie.
Penutupan dilakukan secara resmi oleh Wali Kota Sawahlunto yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Sawahlunto, Bapak Irzam KMM. Dalam sambutannya, beliau memberikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan kegiatan ini.
“Kami mengapresiasi inisiatif dan kerja keras Pemerintah Desa Talawi Hilie serta seluruh panitia. Ke depan, kami berharap kegiatan ini bisa dikonsep lebih matang agar dapat masuk dalam kalender resmi event Kota Sawahlunto,” ujarnya.
Malam Penutupan yang Meriah
Penutupan berlangsung semarak dengan penampilan seni budaya dari pelaku seni lokal, sekolah-sekolah, dan sanggar seni di Kecamatan Talawi. Tari tradisional, lagu-lagu Minang, serta pertunjukan khas lainnya mewarnai malam penutupan ini, yang disambut antusias oleh masyarakat yang memadati lokasi acara.
Acara penutupan juga dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Sawahlunto Dapil Talawi, Camat Talawi, Kepala Desa se-Kecamatan Talawi, Ketua KAN Talawi, BPD Talawi Hilie, Ninik Mamak, tokoh masyarakat, pemuda, dan warga setempat
Catatan dan Harapan Panitia
Dalam kaporannya, Ketua Panitia menyampaikan bahwa selama empat hari pelaksanaan, seluruh kegiatan berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa catatan teknis yang akan menjadi bahan evaluasi untuk penyelenggaraan tahun berikutnya.
“Semoga ke depan BATAFA semakin matang dan bisa lebih membanggakan lagi. Dukungan dari semua pihak sangat kami butuhkan untuk keberlanjutan acara ini,” ujar ketua panitia.
Penyerahan Hadiah Simbolis
Sebagai bagian dari penutupan, dilakukan pula penyerahan hadiah secara simbolis kepada para pemenang lomba, yang terdiri dari Lomba Kaghe-Kaghe (Kuliner Tradisional), Lomba Lompek Kojei, Lomba Galasin, Lomba Pidato Alua Pasambahan, Lomba Lagu Minang, dan Lomba Baju Kuruang Basiba
Dengan berakhirnya BATAFA 2025, masyarakat Talawi Hilie tak hanya menutup perayaan budaya, tapi juga membuka semangat baru untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan adat Minangkabau secara berkelanjutan.



Tinggalkan Balasan