Talawi Hilie, 24 April 2025 – Hamparan Sawah Bauo Dusun Siambalau Desa Talawi Hilie melaksanakan tradisi bakauo. Bakauo merupakan tradisi dalam memulai turun ke sawah atau memulai proses pengolahan sawah untuk budidaya padi.
“Alhamdulillah hari ini Kita dapat kembali melaksanakan tradisi Bakauo setelah lama tidak dilaksanakan” ujar ketua pelaksana Bapak Khairunas Bandaro Gomuok.
“Bakauo ini Kita laksanakan kembali sebagai wujud kekompakan dan kebersamaan para petani di Hamparan Sawah Bauo” tambah beliau yang biasa disapa Bapak Rune.
Dalam penjelasan beliau, mulai musim tanam kali ini diharapkan para petani di hamparan Sawah Bauo memulai mengolah sawah secara serentak. Hal ini lebih lanjut beliau menjelaskan untuk meminimalisir dampak hama yang mungkin menyerang lahan pertanian.
“Kalau pengolahan lahan dilakukan secara serentak tentu dampak penyakit tanaman dapat ditekan dan lebih bisa ditanggulangi dibandingkan dengan pengolahan yang dilakukan secara sendiri-sendiri” lanjut Bapak Rune yang mewakili para petani hamparan Sawah Bauo dalam menyampaikan sambutan.
Sebagai informasi tambahan, pada musim lalu salah satu kelompok di Hamparan Sawah Bauo di serang oleh hama wereng coklat yang menyebabkan kerugian. Namun karena kebersamaan anggota kelompok dan Dinas Pertanian serta penyuluh pertanian, hama dapat segera ditanggulangi sehingga tidak menyebar ke hamparan lainnya dan kerugian lebih besar dapat diminimalisir.
Kegiatan Bakauo yang dilaksanakan di Gedung Alsintan hamparan Sawah Bauo itu dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Sawahlunto Bapak H. Jeffry Hibatullah dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Ibu Heny Purwaningsih, S.P, M.P.
Dalam sambutannya Ibu Henny memaparkan bahwa Sawahlunto kondisi saat ini dapat dikatakan sudah swasembada pangan.
“Berdasarkan data yang ada Pak Wawa, hasil pertanian Kita dari Januari sampai Maret lalu sudah bisa untuk mengamankan kebutuhan masyarakat Sawahlunto sampai Juni nanti” ujar beliau.
Kemudian dalam arahannya Bapak Wakil Walikota menyampaikan bahwa Bidang Pertanian tidak terkena dampak efisiensi.
“Bapak Ibu tidak perlu khawatir mengenai efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah saat ini, karena Bidang Pertanian tidak berdampak” ujar beliau.
Beliau juga menambahkan bahwa memang seluruh kebutuhan para petani tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan anggaran yang ada namun bisa diusahakan melalui berbagai cara salah satunya pengajuan proposal kepada anggota dewan dan kementrian.
“Alhamdulillah Kita sudah berkomunikasi dengan anggota Dewan Kita yang ada di Provinsi dan beliau-beliau tersebut bersedia membantu Kita sebisa mungkin” tambah beliau.
Kegiatan bakauo ditutup dengan dzikir dan do’a serta berfoto bersama. (RAR)








Tinggalkan Balasan