Alang Babeba Masuk Lima Terbaik Festival Randai 2021 Tingkat Sumbar
admindesa
Talawi Hilie (09/09/2021) – Grup Randai Alang Babega, Desa Talawi Hilie, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto masuk dalam lima grup terbaik di ajang Festival Randai Sumatera Barat tahun 2021. Dalam festival tersebut Grup Randai Alang Babega Desa Talawi Hilie membawakan naskah Umbuik Mudo.
Sementara itu, empat grup lainnya yaitu Mustika Minang dari Kota Pariaman, Sumarak Rumah Nan Gadang dari Dharmasraya, Saedar Janela Balubus dari Kabupaten Limapuluh Kota dan satu grup randai dari Padang.
Mengukir prestasi di tingkat Sumbar tentu menjadi kebanggaan masyarakat Sawahlunto khususnya Desa Talawi Hilie. Kepala Desa Talawi Hilie Ferdian Irwan mengucapkan rasa bangga dan sukur atas prestasi tersebut.
Ferdian berharap semoga prestasi yang diraih menjadi penambah semangat bagi generasi muda dalam melakukan hal-hal yang positif dan menjaga tradisi di tengah gempuran kemajuan zaman.
“Kami atas nama Pemerintah Desa Talawi Hilie mengucapkan terimakasih kepada wali kota, wakil wali kota, anggota DPRD, donatur dan seluruh masyarakat Sawahlunto atas dukungan dan doanya,” katanya di Padang, Kamis (9/9).
Ia mengungkapkan, Randai merupakan seni tradisi yang harus dijaga dan harus diturunkan ke generasi muda. “Kalau ndak kito siapo lai, kalau ndak kini bilo lai (kalau bukan kita siapa lagi, kalau tidak sekarang kapan lagi) melestarikan kesenian Tradisional Minangkabau,” ujarnya.
“Alhamdulillah syukur kepada Allah atas takdirnya masih berkenan Talawi Hilie untuk mengukir prestasi dalam ajang Festival Randai tingkat Provinsi Sumatera Barat,” kata Ferdian.
Pelatih Grup Randai Alang Babega, Desa Talawi Hilie Masril juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh anggota yang telah tampil maksimal. “Prestasi ini mampu kita pertahankan seperti tahun 2020 kemarin berkat kebersamaan dan kekompakan kita,” katanya.
Diketahui, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Taman Budaya Padang yang berada di bawah Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat menggelar Festival Randai se-Sumatera Barat. Kegiatan yang digelar sejak tanggal 7 hingga 9 September di Taman Budaya tersebut, diikuti oleh 18 sanggar randai, bertujuan melestarikan budaya randai pada generasi muda.
Sebanyak 18 sanggar Randai tampil dalam kegiatan festival randai se-Sumbar yang diadakan Dinas Kebudayaan di Aula Taman Budaya, Padang.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Gemala Ranti mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan melalui UPT Taman Budaya itu sebagai bentuk pelestarian dan pembinaan terhadap sanggar-sanggar Randai yang ada di Sumatera Barat.
“Ada 18 sanggar randai utusan dari 18 kabupaten/kota yang akan tampil, kita memberikan biaya produksi sebanyak Rp5 juta untuk masing-masing sanggar yang akan tampil,” ujarnya.
Menurut Gemala, randai merupakan salah satu kesenian Sumatera Barat yang memiliki banyak unsur budaya dan kesenian, mulai dari teater, sastra, tari, musik tradisional, pencak silat hingga pakaian adat termasuk songket Minang.
Sementara kepala UPT Taman Budaya, Fauzan menjelaskan, untuk penjaringan peserta yang akan tampil diserahkan kepada masing-masing kabupaten/kota “Kabupaten/kota yang akan memilih sanggar yang akan dikirim untuk tampil mewakili daerah masing-masing,” tuturnya.
Menurut Fauzan, festival dilakukan dengan harapan setiap kabupaten/kota juga mengadakan festival yang sama guna menyeleksi sanggar yang akan dikirim mewakili daerahnya. Dengan demikian lanjut Fauzan, dapat menghidupkan dan menyemarakkan lagi kegiatan-kegiatan maupun keberadaan Randai di setiap daerah.
Untuk penilaian, Dinas Kebudayaan melibatkan para praktisi yang terdiri dari dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang dan dosen Seni Budaya Universitas Andalas. “Kita ingin juri atau yang biasa kita sebut pengamat, benar-benar merupakan pengamat aktif di praktisi serta menguasai secara keilmuan,” katanya. (*)
Tinggalkan Balasan